Pengetahuan sain adalah pengetahuan rasional empiris. Pertama, masalah rasional
Saya berjalan-jalan di beberapa kampong. Banyak hal yang menarik perhatian saya di kampong-kampung itu, satu diantaranya ialah orang-orang di kampung yang satu sehat-sehat, sedang di kampung yang lain banyak yang sakit. Secara pukul rata penduduk kampung yang satu lebih sehat dari pada penduduk kampung yang lain tadi.
Kebetulan saya mengetahui bahwa penduduk kampung yang satu itu memelihara ayam dan meraka makan telurnya, sedangkan penduduk kampung yang lain tadi juga memelihara ayam tetapi tidak memakan telurnya, mereka menjual telurnya. Berdasarkan kenyataan itu saya menduga, kampung yang satu itu penduduknya sehat-sehat karena banyak makan telur, sedangkan penduduk kampung yang lain itu banyak yang sakit karena tidak makan telur. Berdasarkan ini saya menarik hipotesis semakin banyak makan telur akan semakin sehat, atau telur berpengaruh positif terhadap kesehatan.
Hipotesis harus berdasarkan rasio, dengan kata lain harus rasional. Dalam hal hipotesis yang saya ajukan itu rasionalnya ialah : untuk sehat diperlukan gizi, telur banyak mengandung gizi, karena itu, logis bila semakin banyak makan telur akan semaki sehat.
Hipoesi saya belum diuji kebenaranya karena baru sebatas dugaan. Tetapi hipotesis itu telah mencukupi dari segi kerasionalannya. Dengan kata lain, hipotesis saya itu rasional.
Kedua, masalah empiris. Hipotesis saya itu diuji kebenarannyamengikuti prosedur metode ilmiah. Untuk menguji hipoesis saya itu saya gunakan metode eksperimen dengan cara mengambil satu atau dua kampung yang disuruh makan telur secara teraturselama setahun sebagai kelompok eksperimen, dan mengambil satu atau dua kampung yang lain yang tidak boleh makan telur juga selama setahun, sebagai kelompok control. Pada akhir tahun, kesehatan kedua kelompok itu saya amati. Hasilnya, kampung yang makan telur rata-rata sehat.
Sekarang, hipotesis saya semakin banyak makan terlur akan semakin sehat terbukti. Setelah terbukti sebaiknya berkali-kali maka hipotesis saya tadi berubah menjadi teori. Teori saya bahwa “semakin banyak makan telur akan semakin sehat” atau “ telur berpengaruh positif terhadap kesehatan,” adalah teori rasional-empiris. Teori inilah yang disebut teori ilmiah. Beginilah teori dalam sain.
Ilmu atau sain berisi teori. Teori itu pada dasarnya menerangkan hubungan sebab akibat. Sain tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah; sain hanya memberikan nilai benar atau salah. Kenyataan inilah yang menyebabkan ada orang menyangka bahwa sain itu netral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar